Para ahli di Britania Raya tertarik untuk menguji tingkat kebersihan  tombol-tombol mesin ATM dan membandingkannya dengan higienitas toilet.  Tidak heran mereka tertarik untuk melakukannya, karena bayangkan saja  sebuah mesin ATM yang berada di tempat ramai,  dalam satu hari bisa 1000  orang bahkan lebih yang menggunakan mesin itu. Mereka yang menekan  tombol-tombol mesin setelah berbelanja ikan, atau setelah berulang kali  memegang lembaran uang yang kotor, bisa dengan mudah memindahkan bakteri  ke tombol tersebut. Apalagi jika tombol-tombol itu telah berminyak  akibat sering digunakan oleh banyak orang.
Seperti diberitakan di  telegraph, para ilmuwan mengambil sampel dari permukaan tombol angka di  mesin-mesin ATM yang ramai digunakan di sekitar Britania. Kemudian  mereka juga mengambil sampel dari permukaan tempat duduk toilet umum  untuk membandingkan keduanya.
Sampel dibiarkan tumbuh selama satu  malam untuk kemudian diamati. Dari dua lokasi tersebut, baik toilet  maupun mesin ATM, ditemukan pseudomonas dan bacillus yang  diketahui sebagai biang penyakit dan penyebab diare pada manusia. Tidak  hanya itu, tingkat kontaminasinya juga setara yang berarti jika menurut  Anda toilet adalah sarang bakteri maka demikian pula mesin-mesin ATM  ini.
Dalam sebuah survei lain yang melibatkan 3000 orang dewasa,  lebih dari 42 persen telah menyadari bahwa mesin ATM itu kotor, dan  seperempat dari mereka telah membiasakan diri untuk tidak mengambil uang  di ATM. Mereka lebih memilih memanfaatkan jasa cash back yang disediakan toko-toko tempat mereka belanja daripada menarik uang melalui ATM.
Bagaimana  dengan di Indonesia? Mengingat kesadaran akan kebersihan yang masih  kurang di masyarakat kita, bukan tidak mungkin jika mesin ATM juga  menjadi sarang bakteri. Namun jangan khawatir, karena jumlah bakterinya  pasti lebih rendah dari toilet umum di Indonesia. Toilet umum di sini  kotornya minta ampun sih...
 
No comments:
Post a Comment