Walaupun teman-teman dan juga saya bukan fanatik aliran musik metal, tapi pasti kita sudah sangat familiar dengan “Salam Tiga Jari“ bukan? Ya, ketiga jari itu adalah Ibu Jari, Telunjuk dan Kelingking yang diacungkan.
    Salam  Tiga Jari,   secara umum memang hampir identik dengan musik metal, bahkan mungkin   sudah menjadi ikon musik aliran keras tersebut. Coba  lihat saja,  setiap  ada konser music metal – aliran keras, sebut saja  seperti  METALLICA, Bring Me The Horizon, Lamb of God, selalu dan   pasti memberi  Salam Tiga Jari itu. Tapi   ternyata tidak hanya band-band metal saja,   banyak  pesohor: mulai dari selebritis, politikus, sampai tokoh film  kartun anak-anakpun terkadang menggunakan Salam Tiga Jari Tersebut.
    Selain Metallica, ada PM Italy Silvio  Berlusconi, Pangeran William,  Bill Clinton, Spiderman, tokoh kartun Stuart  Little, juga mantan  presiden AS George  W Bush-pada setiap kampanyenya, selalu memberikan  Salam Tiga  Jari.
    Jika memang demikian, berarti benarkah mereka penggemar musik metal?  Atau mereka begitu  senang dengan simbol salam tersebut ? Atau  memang  hanya sebuah  kebetulan belaka?
Salam Tiga Jari yang berbentuk Ibu Jari, Telunjuk dan Kelingking yang diacungkan, secara simbol diasoasikan dan dapat diartikan sebagai “Tanduk Kambing“.
Dalam bahasa Inggris disebut “goat“ dan secara bunyi bahasa sangat mirip ucapannya dengan kata “God“ ( Tuhan ).
Salam Tiga Jari yang berbentuk Ibu Jari, Telunjuk dan Kelingking yang diacungkan, secara simbol diasoasikan dan dapat diartikan sebagai “Tanduk Kambing“.
Dalam bahasa Inggris disebut “goat“ dan secara bunyi bahasa sangat mirip ucapannya dengan kata “God“ ( Tuhan ).
    Celakanya, dalam  dunia aliran sesat di barat (khususnya Freemasonry)  simbol itu juga merupakan simbol persembahan kepada kekuatan sesat!  Simbol pemujaan setan!
    Sedangkan    sudah bukan menjadi rahasia lagi, jika Freemasonry yang berkedok    sebagai gerakan social, gerakan humanisme, organisasi ilmiah, atau    topeng kebaikan lainnya adalah organisasi dan gerakan aliran sesat    yang terbesar di muka bumi ini! Sudah bukan rahasia lagi, jika    Freemasonry mempunyai tujuan utama menghapuskan semua agama, menghapus    tiang-tiang kebajikan kehidupan dan menggantikannya dengan “ Tatanan    Dunia Baru” mereka. Tatanan dunia baru yang tanpa agama, tatanan  dunia baru yang memuja kesesatan. Dan   symbol salam tiga jari hanyalah  salah satu cara di antara beribu cara   lainnya yang digunakan mereka  untuk menyesatkan masyarakat dengan   begitu halusnya,  tanpa masyarakat  menyadarinya.
    Menurut beberapa sumber yang saya peroleh (hasil googling), ada tiga versi pengertian tentang simbol jari ini,
(versi 1.) berarti “I love you“. Jari kelingking adalah huruf “i” sedangkan telunjuk dan jempol membentuk huruf “L”. Kode ini diciptakan pertama kali oleh Hellen Keller sebagai kode isyarat untuk tuna rungu. Hellen Keller sendiri adalah seorang Theosofis dan penganut okultisme.
(versi 2) berarti 'el diablo', yaitu bentuk pemujaan terhadap satan/setan yg berasal dari ritual sihir kabala kuno, seperti yang sudah saya kemukakan sebelumnya.
(versi 3). adalah isyarat khusus para elite Freemason untuk berkomunikasi dengan sesamanya “The Brotherhood“, menunjukkan simbol persaudaraan yang kuat terhadap sesama Mason di seluruh dunia. Mereka mempertontonkannya secara sekilas ke media agar “anggota lain” dapat melihat dan membaca pesan tersebut tanpa diketahui maknanya, dengan anggapan mereka bahwa "orang lain" itu adalah jutaan orang-orang yang dungu. Jangan heran, tapi begitulah para elite memandang kita, kita hanyalah sederetan angka di layar komputer mereka, angka kelahiran, angka kematian, angka pengangguran, angka kemiskinan, dan sebagainya.
    Ya, setelah baca ini, masihkah mau kita mengikuti 'budaya' luar yang  kita sendiri belum tau maknanya? Ya, sebenarnya saya sendiri adalah  salah satu dari pelajar/mahasiswa yang 'selalu ingin dianggap gaul' oleh  teman-teman, sehingga sering sekali saya menggunakan 'salam' itu pada  setiap kesempatan, terutama pada saat pose berfoto! (*Cheeeesee!!).  Tapi, setelah mengetahui hal ini,sedikit-sedikit kebiasaan ini harus  saya kurangi, walaupun sulit. Alhasil, sekarang ini ketika ada sesi  berfoto bersama teman-teman kampus, atau teman-teman mejeng (maklum, anak 'sok' gaul), saya cuma bisa senyum nyengir plus tangan dengan posisi 'siap grak!' *lolz :D
    Go Ahead!
 
 

 
 
 
0 comments:
Post a Comment